Jumat, 21 Agustus 2009

AIRMATA RASULULLAH SAW..


Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan
salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya

masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam", kata Fatimah yang membalikkan

badan dan menutup pintu.


Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan

bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"

"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"

tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan

pandangan yang menggetarkan.


Seolah-olah bahagian demi! bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.


"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang

memisahkan pertemuan di dunia.

Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan

tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan

kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.


Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit

dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.


"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?", tanya Rasululllah

dengan suara yang amat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.

"Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh

kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?", tanya Jibril lagi.

"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul ! Allah, aku pernah mendengar Allah

berfirman kepadaku: "Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat

Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh

Rasulullah ditarik.


Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya

menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya

menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.


"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?"

Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata

Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak

tertahankan lagi.


"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini

kepadaku, jangan pada umatku."

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera

mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku"

"peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."



Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.

Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan

telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.


"Ummatii,ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.

Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?

Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi


Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Selasa, 18 Agustus 2009

Tatapan Penuh Cinta & Sayang



Masihkah tetap membenci bila orang yang menjengkelkan itu tengah tertidur
lelap?. Mungkin inilah sumber kekuatan seorang ibu tetap mencintai
anak-anaknya betapa pun si anak telah 'menyakiti' hati sang ibu. Cobalah
dengan memperhatikan pasangan anda yang tengah terlelap dalam damai.
Semoga anda memperoleh kekuatan darinya untuk tetap mencintainya sepenuh
hati. Sekedar renungan Tatapan Penuh Cinta !!

Pernahkah anda menatap orang-orang terdekat anda saat ia sedang tidur?

Kalau belum, cobalah sekali saja menatap mereka saat sedang tidur.
Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar dan paling jujur dari
seseorang.

Perhatikanlah ayah anda saat beliau sedang tidur.
Sadarilah, betapa badan yang dulu kekar dan gagah itu
kini semakin tua dan ringkih, betapa rambut-rambut putih mulai menghiasi
kepalanya, betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya. Orang inilah
yang tiap hari bekerja keras untuk kesejahteraan kita, anak-anaknya.
Orang inilah, rela melakukan apa saja asal perut kita kenyang dan
pendidikan kita lancar.

Sekarang, beralihlah. Lihatlah ibu anda. Hmm...kulitnya mulai keriput
dan tangan yang dulu halus membelai-belai tubuh bayi kita itu kini kasar
karena tempaan hidup yang keras. Orang inilah yang tiap hari mengurus
kebutuhan kita. Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan mengomeli
kita semata-mata karena rasa kasih dan sayang, dan sayangnya, itu sering
kita salah artikan.

Cobalah menatap wajah orang-orang tercinta itu :
Ayah, Ibu, Suami, Istri, Kakak, Adik, Anak, Sahabat, Semuanya.

Rasakanlah energi cinta yang . mengalir pelan-pelan saat menatap wajah lugu yang terlelap itu.

Rasakanlah getaran cinta & kasih yang mengalir deras ketika mengingat
betapa banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan orang-orang itu untuk
kebahagiaan anda.

Pengorbanan yang kadang tertutupi oleh kesalah pahaman kecil yang entah
kenapa selalu saja nampak besar.

Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu bisa tampak lagi melalui
wajah-wajah jujur mereka saat sedang tidur.

Pengorbanan yang kadang melelahkan namun enggan mereka ungkapkan. Dan
ekspresi wajah ketika tidur pun mengungkap segalanya.

Tanpa kata, tanpa suara dia berkata :
"Betapa lelahnya aku hari ini".
Dan penyebab lelah itu?
Untuk siapa dia berlelah-lelah? Tak lain adalah kita.

Resapilah kenangan-kenangan manis dan pahit yang pernah terjadi dgn
menatap wajah-wajah mereka. Rasakanlah betapa kebahagiaan dan keharuan
seketika membuncah jika mengingat itu semua.

Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika esok hari mereka "orang-orang terkasih itu" tak lagi membuka matanya, selamanya .

Semoga bermnfaat .

Label:

Selasa, 11 Agustus 2009

cuap . cuap .



Makasih byk
YA ALLAH ^.^

hari in bs bernafas,
hari in bs melihat indahnya dunia,
hari in bs melihat butiran2 air yg. turun dr langiit
(rejeki yg. tak prnh hbs. kauu trnkn utk kamii)

hari in bs merasakn dingiinnya angin,
hari in bs tersenyuum,
hari in bs melihat kel besarku,
yg slalu .. n slalu inginku besyukur,
krna nikmat-Mu !

dingin skalii .. matta q. tertarik, n tertutup hhooo >.<
smangadh nya mn jgn bobo. lgii iia..
hehehe.., kebiasaan yg tak baek.

senyuum . senyuum . senyuum .
syala..la..la..la.. ^.^




Label:

Selasa, 07 April 2009

Apakah Cinta Memerlukan Sebab?? ::



Dalam satu kisah percintaan yang menarik. Sepasang
suami isteri berjalan
di tepi sebuah tasik yang indah. Kemudian mereka
berhenti di sebuah
bangku yang disediakan di tepi tasik. Kemudian si
isteri bertanya kepada si
suami. Ini dialog mereka :

Isteri : Mengapa abang menyukai saya? Mengapa abang
cintakan saya?

Suami : Abang tidak boleh menerangkan sebabnya,
namun begitu abang memang
menyayangi dan mencintai Sayang!

Isteri : Abang tak boleh terangkan sebabnya?
Bagaimana abang boleh katakan
abang sayang dan cintakan saya sedangkan
abang tidak boleh menerangkannya.

Suami : Betul! Abang tak tahu sebabnya tetapi abang
boleh buktikan bahwa
abang memang cintakan Sayang!

Isteri : Tak boleh beri bukti! Tidak! Saya mw
abang terangkan kepada
saya sebabnya. Kawan-kawan saya yang lain
yang mempunyai suami dan teman
lelaki, semuanya tahu menerangkan mengapa
mereka mencintai.
Dalam bentuk puisi dan syair lagi.
Namun begitu abang tidak mw terangkan sebabnya

Si suami menarik nafas panjang dan dia berkata :
'Baiklah! Abang mencintai Sayang sebab sayang cantik,
mempunyai suara yang merdu, penyayang dan
mengingati abang selalu. Abang juga sukakan senyuman
manis dan setiap tapak Sayang melangkah,
di situlah cinta Abang bersama Sayang!'

Si isteri tersenyum dan berpuas hati dengan
penerangan suaminya tadi.
Namun begitu selang beberapa hari si isteri
mengalami kemalangan dan koma.

Si suami amat bersedih dan menulis sepucuk surat kepada isterinya yang disayangi.
Surat itu diletakkan di sebelah katil isterinya di hospital.
Surat tersebut berbunyi begini :

'Sayang!Jika disebabkan karna suara aku mencintai mu...
sekarang bolehkah engkau bersuara?
Tidak! Oleh itu aku tidak bolehmencintai mu.

Jika disebabkan karna kasih sayang dan ingatan aku mencintai mu...
Sekarang bolehkah engkau menunjukkannya?
Tidak! Oleh itu aku tidak bolehmencintai mu.

Jika disebabkan karna senyuman aku mencintai mu...
Sekarang bolehkah engkau tersenyum?
Tidak! Oleh itu aku tidak boleh mencintaimu.

Jika disebabkan karna setiap langkah aku mencintai mu....
Sekarang bolehkah engkau melangkah?
Tidak! Oleh itu aku tidak boleh mencintai mu.

Jika cinta memerlukan sebabnya, seperti sekarang.
Aku tidak mempunyai sebab mencintai mu lagi.
Adakah cinta memerlukan sebab? Tidak! Aku masih mencintai mu dulu, kini,
selamanya dan cinta tidak perlu ada sebab.
Kadangkala perkara tercantik dan terbaik di dunia tidak boleh dilihat, dipegang.
Namun begitu... ia boleh dirasai dalam hati.'

Label:

Senin, 11 Agustus 2008

Cinta. . .


Ya Rabb…….
Saat aku menyukai seseorang teman
Ingatkanlah aku akan ada sebuah akhir
Sehingga aku tetap bersama yang tak berakhir

Ya Rabb…….
Ketika aku merindukan seorang kekasih
Rindukan aku kepada yang rindu cinta sejatiMu

Ya Rabb…….
Jika kembali mencintai seseorang
Teruskan aku dengan orang yang mencintaiMu
Agar bertambah kuat cintaku padaMu

Ya Rabb…….
Ketika aku sedang jatuh cinta
Agar tak melebihi cintaku padaMu

Ya Rabb, Ketika aku berucap aku cinta padaMu
Biarlah kukatakan kepada yang hatinya terpau padaMu
Agar aku tak jatuh cinta
Dalam cinta yang bukan karenaMu

Sebagaimana orang bijak berucap
Mencintai seseorang bukan apa-apa
Dicintai seseorang adalah sesuatu
Dicintai oleh orang yang kau cinta
Sangatlah berarti

Tapi……..
Dicintai oleh seorang PENCIPTA
Adalah segalanya……….

Label:

Kamis, 07 Agustus 2008

Tak Ada Seorang Pun yang Sempurna



Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak. Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah. Bila kita mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan,kita tak memiliki hari ini untuk kita syukuri. Pikiran yang terbuka dan mulut yang tertutup, merupakan suatu kombinasi kebahagiaan. Semakin banyak Anda berbicara tentang diri sendiri, semakin banyak pula kemungkinan untuk Anda berbohong.


Jika Anda tidak bisa menjadi orang pandai, jadilah orang yang baik. Iri hati yang ditunjukan kepada seseorang akan melukai diri sendiri.
Anda cuma bisa hidup sekali saja di dunia ini, tetapi jika anda hidup dengan benar,sekali saja sudah cukup.
Kenangan indah masa lalu hanya untuk dikenang, bukan untuk diingat-ingat. Rasa takut bukanlah untuk dinikmati,tetapi untuk dihadapi.


Orang bijaksana selalu melengkapi kehidupannya dengan banyak persahabatan. Buka mata kita lebar-lebar sebelum menikah, dan biarkan mata kita setengah terpejam sesudahnya
Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya.
Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran. Dialah hiasan dikala kita senang dan perisai diwaktu kita susah.
Namun kita tidak akan pernah memiliki seorang teman, jika kita mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.
Karena semua manusia itu baik kalau kita bisa melihat kebaikannya dan menyenangkan kalau kita bisa melihat keunikannya.
Tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan kalau kita tidak bisa melihat keduanya.


Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab,
merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi,
memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat.
Sesungguhnya sebagian perkataan itu ada yang lebih keras dari batu, lebih tajam dari tusukan jarum, lebih pahit daripada jadam dan lebih panas daripada bara.
Sesungguhnya hati adalah ladang,
maka tanamkanlah ia dengan perkataan yang baik karena jika tidak tumbuh semuanya (perkataan yang tidak baik) niscaya tumbuh sebagiannya


Tidak ada simpanan yang lebih berguna daripada ilmu.
Tidak ada sesuatu yang lebih beruntung daripada adab.
Tidak ada kawan yang lebih bagus daripada akal.
Tidak ada benda ghaib yang lebih dekat daripada maut.


Label: